Jumat, 15 Januari 2016

BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar belakang
Telah kita ketahui pendidikan itu sangat penting bagi kita semua. Pendidikanmerupakan salah satu kebutuhan pokok dalam hidup kehidupan manusia yang berfikir,bagaimana menjalani kehidupan dunia ini dalam rangka mempertahankanhidup dalam hidup. Dalam pendidikan kita mengenal berbagai macam teori tentangkehidupan dan segala aspek-aspek pendidikan. Manusia diberikan akal pikiran yangtidak dimiliki makhluk lain, bahwa untuk mengelola akal pikirannya diperlukanpendidikan. Hakikat pendidikan diartikan sebagai kupasan secara konseptual terhadap kenyataan-kenyataan kehidupan manusia baik disadari maupun tidakdisadari manusia telah melaksanakan pendidikan mulai dari keberadaan manusiapada zaman primitif sampai zaman modern ( masa kini ), bahkan selama masih ada kehidupan manusia didunia, pendidikan akan tetap berlangsung.
Kesadaran akan konsep tersebut diatas menunjukan bahwa pendidikan sebagai gejala kebudayaan. Artinya sebagai pertanda bahwa manusia sebagai makhluk budaya yang salah satutugas kebudayaan itu tampak pada proses pendidikan ( Syaifullah, 1981 ). Maka pembahasan tentang hakikat pendidikan merupakan tinjauan yangmenyeluruh dari segi kehidupan manusia yang menampakan konsep-konseppendidikan. Bahkan dapat dikatakan bahwa pendidikan ini dialami oleh semuamanusia dari semua golongan. Tetapi seringkali orang melupakan makna danhakikat pendidikan itu sendiri. Layaknya hal lain yang sudah menjadirutinitas,cenderung terlupakan makna dasar dan Karena itu benarlah kalaudikatakan bahwa setiap orang yang terlihat dalam dunia pendidikan sepatutnyalahselalu merenungkan makna dan hakikat pendidikan,merefleksikannya di tengah-tengah tindakan aksi sebagai buah. Makalah singkat ini mencoba mengungkap makna hakikat pendidikan,dan bentuk pendidikan sepanjang hayat.

                                                
B.      Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
  1. Menjelaskan pengertian Pendidikan
  2. Menjelaskan pengertian Ilmu Pendidikan
  1. Tujuan
1.      Untuk menjelaskan hakikat pendidikan
2.      Untuk menjelaskan ilmu pendidikan.
3.      Untuk menjelaskan perbedaan antara pendidikan dan ilmu pendidikan.
4.      Untuk menjelaskan penerapan ilmu pendidikan sebagai teori dan sebagai ilmu praktis

D.     Manfaat
Adapun manfaat dari dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut :
Makalah ini ditulis dengan tujuan agar mahasiswa dapat memahami tentang Hakikat Pendidikan beserta komponen-komponennya sehingga pendidikan dapat terlaksana dengan baik dan tepat sasaran. Selain itu juga diharapkan dapat menambah kepustakaan tentang pendidikan







BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Pendidikan dan Ilmu
1.      Pengertian Pendidikan
Secara bahasa pendidikan berasal dari bahasa Yunani, paedagogy, yang mengandung makna seorang anak yang pergi dan pulang sekolah diantar oleh seorang pelayan. Dalam bahasa Romawi pendidikan diistilahkan  educate yang berarti mengeluarkan sesuatu yang berada di dalam. Dalam bahasa Inggris pendidikan diistilahkan to educat yang berarti memperbaiki moral dan melatih intelektual (Muhajir, 2000 : 20). Banyak pendapat yang berlainan tentang pendidikan. Walaupun demikian, pendidikan berjalan terus tanpa menunggu keseragaman arti.
1.      Pendidikan dalam  Arti Luas
·        Pendidikan adalah hidup.
·        Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.
·         Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hidup (Mudyahardjo , 2006 : 3)
Jika diamati secara seksama pengertian di atas mengandung beberapa kekhususan sebagai berikut.
a)      Lingkungan Pendidikan
Pendidikan berlangsung dalam segala lingkungan baik yang khusus diciptakan untuk kepentingan pendidikan maupun yang ada dengan sendirinya.
b)      Masa Pendidikan
Pendidikan berlangsung seumur hidup di setiap saat selama ada pengaruh lingkungan.
c)      Bentuk kegiatan
Kegiatan pendidikan terentang dari bentuk – bentuk yang misterius atau takdisengaja sampai yang terprogram. Pendidikan berbentuk segala macam pengalaman belajar dalam hidup. Pendidikan berlangsung dalam berbagai  bentuk, pola dan lembaga. Pendidikan dapat terjadi sembarang, kapan dan di manapun  dalam hidup. Pendidikan lebih berorientasi pada peserta didik.

d)     Tujuan
Tujuan pendidikan terkandung dalam setiap pengalaman belajar, tidak ditentukan dari luar. Tujuan pendidikan adalah pertumbuhan. Tujuan pendidikan tidak terbatas., tujuan pendidikan adalah sama dengan tujuan hidup.
2.      Pendidikan dalam arti sempit
Pendidikan adalah sekolah. Pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak sekolah agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan - hubungan dan tugas -tugas sosial mereka. Jika diperinci dari pengertian diatas terdapat beberapan komponen pendidik antara lain sebagai berikut .
·        Lingkungan pendidikan.
 Pendidikan berlangsung dalam lingkungan pendidikan yang diciptakan khusus untuk menyelenggarakan pendidikan. Secara teknis pendidikan terjadi di kelas.
·        Bentuk kegiatan.
Isi pendidikan tersusun secara terprogram dalam bentuk kurikulum. Kegiatan pendidikan lebih berorientasi pada kegiatan guru dan siswa-siswi sehingga guru mempunyai peran yang sentral  dan menentukan. Kegiatan pendidikan terjadwal dan materinya pun tertentu.
·        Masa pendidikan.
Pendidikan berlangsung dalam waktu terbatas yaitu untuk anak-anak dan remaja.
·        Tujuan.
Tujuan pendidikan ditentukan oleh pihak luar. Tujuan pendidikan terbatas pada kemampuan tertentu tujuan pendidikan adalah mempersiapkan hidup.

3.      Pengertian Alternatif dan Luas Terbatas

Pendidikan adalah usaha sadar  yang dilakukan masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan, yang berlangsung di Sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik untuk dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang.  Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal, nonformal, di sekolah dan luar sekolah yang berlangsung seumur hidup, bertujuan untuk mengoptimalisasi kemampuan-kemampuan individu. Dari pengertian di atas jika diamati secara seksama ada beberapa kekhususan penting.

a.      Lingkungan Pendidikan
Pendidikan berlangsung dalam sebagian lingkungan hidup. Pendidikan tidak berlangsung dalam lingkungan yang alami, pendidikan hanya berlangsung  dalam lingkungan hidup kultural.
b.      Bentuk kegiatan
Pendidikan dapat berbentuk formal, informal, dan nonformal. Kegiatan pendidikan bisa berupa bimbingan, pengajaran, atau latihan pendidikan selalu merupakan usaha yang direncanakan.
c.       Tujuan
Tujuan pendidikan merupakan perpaduan tujuan-tujuan yang bersifat pengembangan kemampuan-kemampuan individu secara optimal dengan tujuan-tujuan yang bersifat sosial untuk dapat memainkan perannya sebagai warga dalam berbagai lingkungan dan kelompok sosial.
d.      Masa pendidikan
Pendidikan berlangsung seumur hidup, yang kegiatan-kegiatannya tidak berlangsung sembarang tetapi pada waktu tertentu.
Dari tiga dasar pengertian pendidikan inilah para ahli memberikan batasan-batasan tertentu tentang hakikat pendidikan sesuai dengan sudut pandang masing-masing, sebagaimana diuraikan di bawah ini.
·         Langeveld  mendefinisikan pendidikan sebagai setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan pada anak tertuju pada pendewasaan anak itu, atau membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri.
·        John Dewey  memberi batasan pendidikan sebagai proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia.
·        J.J. Rousseau berpendapat pendidikan adalah memberi kita perbekalan  yang tidak ada pada masa kanak kanak akan tetapi diperlukan pada masa dewasa.
·        Ki Hajar Dewantara memberi definisi pendidikan sebagai tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Maksudnya pendidikan menuntun segala kekuatan pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai  keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya.
·        Undang-undang Nomor 2 tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi perannya di masa yang akan datang.
·        Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menegaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang  diperlukan oleh dirinya,  masyarakat, bangsa dan negara.
Dari beberapa batasan di atas meskipun berbeda secara redaksional, namun secara esensial terdapat beberapa unsur atau faktor yang sama, diantara:
·        Pendidikan merupakan suatu proses
·        Pendidikan merupakan kegiatan manusiawi
·        Pendidikan merupakan hubungan antarpribadi
·        Pendidikan untuk mencapai tujuan

2.      Pengertian Ilmu Pendidikan
Para Pakar pendidikan memiliki pandangan yang berbeda tentang pengertian Ilmu Pendidikan. Perbedaan itu disebabkan karena sudut pandang yang berbeda.
·        Carter (1985:36) berpendapat bahwa ilmu pendidikan adalah suatu abngunan pengetahuan sistematis yang mencakup aspek-aspek kuantitatif dan objektif dari proses belajar dan juga mengajukan instrumen secara seksama dalam mengajukan hipotesis-hipotesis pendidikan untuk diuji berdasarkan pengalaman yang sering kali dalam bentuk eksperimen.
·        Driyakarya (1980:66-67), ilmu pendidikan adalah pemikiran ilmiah, yakni pemikiran yang bersifat kritis, memiliki metode, dan tersusun secara sistematis tentang pendidikan. Kritis artinya menerimapengetahuan atas dasar analisis dan pemahaman serta argumen yang kuat. Memiliki metode berartidalam proses berfikir dan menyelidiki, orang menggunakan cara atau teknik tertentu. Sistematis berarti dalam suatu proses, pemikir ilmiah dijiwai oleh ide yang menyeluruh dan menyatukan, sehingga pikiran-pikiran dan pendapatnya tidak hanya berhubungan, namun juga merupakan suatu kesatuan.
·        Barnadib(1987:7) Mengemukakan bahwa ilmu pendidikan adalah ilmu yang membicarakan masalah-masalah umum pendidikan secara menyeluruh dan abstrak.
·        Langeveld, Paedagogi atau ilmu mendidik adalah suatu ilmu yang bukan hanya menelaah objeknya untuk mengetahui betapa keadaan atau hakiki objek itu, melainkan mempelajari pula betapa hendaknya bertindak. Objek ilmu pendidikan ialah proses-proses situasi pendidikan.
·        Brodjonegoro, menjelaskan bahwa ilmu pendidikan adalah teori pendidikan, perenungan tentang pendidikan. Dalam arti yang luas paedagogi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari soal-soal yang timbul dalampraktik pendidikan.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat dilihat adanya penekanan yang sama bahwa ilmu pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang membicarakan masalah-masalah yang berhubungan dengan pendidikan. Ilmu pendidikan membicarakan masalah-masalah yang bersifat ilmu, teori, ataupun bersifat praktis. Sebagai ilmu pendidikan teoritis, maka ilmu pendidikan ditujukan pada penyusunan persoalan dan pengetahuan sekitar pendidikan secara ilmiah, bergerak dari praktik kepenyusunan teori, dan sistem pendidikan.
Ilmu pendidikan termasuk ilmu pengetahuan yang empiris, rohani, normatif yang diangkat dari pengalaman pendidikan kemudian disusun secara teoritis untuk digunakan secara praktis.
Sebagai ilmu yang berdiri sendiri, ilmu pendidikan termasuk ilmu yang baru berkembang. Padahal secara praktis, pendidikan sudah dimulai sejak manusia itu ada. Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa ilmu pendidikan dapat dikelompokkan dan diberi atribut sebagai berikut.

3.      Ilmu Pendidikan sebagai ilmu Normatif

Ilmu pendidikan selalu berhubungan dengan soal, siapakah “manusia” itu? Pembahasan itu termasuk dalamranah falsafat antropologi. Pandangan filsafat tentang manusia sangat besar pengaruhnya terhadap konsep serta praktik pendidikan, karena pandangan filsafat itu menentukan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh seorang pendidik atau suatu lembaga atau bangsa yang melaksanakan pendidikan. Nilai-nilai luhur ini dijadikan norma untuk menentukan ciri-ciri manusia yang ingin dicapai melalui praktik pendidikan. Nilai luhur itu biasanya tergambar dalam rumusan tujuan pendidikannya. Nilai-nilai itu secara normatif bersumber dari norma masyarakat, filsafat, dan pandangan hidup, juga dari keyakinan keagamaan yang dianut oleh seseorang. Dengan demikian, ilmu pendidikan diarahkan kepada perbuatan mendidik yang bertujuan. Tujuan itu telah ditentukan oleh nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat atau bangsa. Selanjutnya nilai itu sendiri merupakan ukuran yang normatif, sehingga dapat kita tegaskan bahwa ilmu pendidikan adalah ilmu yang bersifat normatif.

4.      Ilmu Pendidikan sebagai Ilmu yang bersifat Teoritis dan Praktis

Ilmu pendidikan tidak hanya mencari pengetahuan deskriptif tentang objek pendidikan, tetapi juga ingin mengetahui bagaimana sebaiknya untuk memperoleh manfaat terhadap objek didiknya. Jika dilihatdari maksud dan tujuannya, ilmu pendidikan dapat disebut “ilmu yang praktis” sebab ditujukan kepada praktik dan perbuatan-perbuatan yang mempengaruhi peserta didik. Walaupun ilmu pendidikan ditujukan kepada praktik pendidikan, namun untuk mendalami kajian bagaimana praktik mendidik itu dilaksanakan diperlukan suatu teori (ilmu teori) agar dapat dijadikan landasan dalam mencari kebenaran melalui praktik (ilmu praktis) .
Hasil yang didapat merupakan kajian sistematis yang terarah, dan empiris. Ilmu pendidikan lahir dan berkembang setelah praktik pendidikan berlangsung lama sehingga tampilan ilmu pendidikan sebagai ilmu masih belum final. Itu berarti, ilmu pendidikan masih dalam proses membentuk jati diri.

5.      Memiliki Objek Material dan Objek Formal

Objek material ilmu pendidikan adalah Perilaku manusia. Apabila objek material suatu ilmu mempunyai kesamaan dengan objek material ilmu lain, untuk membedakannya diperlukan objek formal dari ilmu tersebut yang menjadi kekhususan atau ciri khas untuk menentukan macam suatu ilmu.
Objek formal suatu ilmu pendidikan merupakan penelaahan, fenomena atau gejala pendidikan dalam perspektif yang luas dan integratif. Fenomena ini bukan hanya gejala yang melekat pada manusia tetapi juga berupa upaya memanusiakan manusia agar menjadi manusia yang sebenarnya. Upaya pendidikan mencakup keseluruhan aktifitas pendidikan, yaitu mendidik dan dididik, termasuk pemikiran sistematis tentang pendidikan.

6.      Memiliki Sistematika

Pendidikan sebagai fenomena manusiawi dapat dianalisis berdasarkan proses atau situasi pendidikannya, yaitu ketika terjadi interaksi antar komponen (tujuan, peseta didik, pendidik, alat dan lingkungan). Ilmu pendidikan dapat dilihat dari sudut berikut.


a.      Pendidikan sebagai upaya sadar
Pendidikan sebagai upaya sadaruntuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia menurut Muhajir(1987:19-37) berfungsi :
-          Menumbuhkan kreatifitas peserta didik
-          Menjaga kelestarian nilai-nilai insani ilahi
-          Menyiapkan tenaga-tenaga kerja produktif
-          Memiliki metode.

b.      Pendidikan sebagai sebuah ilmu
Sebagai sebuah ilmu, iilmu pendidikan juga memiliki metode. Menurut Soedomo (1990: 46-37) metode yang dipakai dalam ilmu pendidikan meliputi :
§  Metode normatif
Metode penentuan konsep manusia yang diidealkan oleh pendidikan menyangkut nilai baik dan buruk,
§  Metode Eksplanatori
Metode untuk mengetahui kondisi dankekuatan yang mempengaruhi keberhasilan proses pendidikan.
§  Metode Teknologis
Metode yang berfungsi mengungkapkan cara agar berhasil mencapai tujuan dengan mudah.
§  Metode Deskriptif-fenomenologis
Metode untuk mempengaruhi dan mengklarifikasi kenyataan ditemukan hakikatnya.
§  Metode  Hermeneutis
Metode untuk memahami kenyataan pendidikan secara konkrit dan historis agar makna dan struktur pendidikan menjadi jelas.
§  Metode Analisis Kritis
Metode yang digunakan untukmenganalisis secara kritis istilah-istilah,pernyataan-pernyataan, konsep dan teori pendidikan.








BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pendidikan merupakan suatu proses mentransfer ilmu yang pada umumnya dilakukan melalui tiga cara yaitu: lisan, tulisan, dan perbuatan. Pada dasarnyapendidikan erat hubungannya dengan ilmu karena objek utama dari pendidikan adalah ilmu. Pada dasarnya, pendidikan dan ilmu pendidikan saling berkaitan erat namun yang membedakan hanya komponen yang ada di dalamnya.

B. Saran
Pada umumnya pendidikan di Indonesia ini masih kurang pemahaman tentang arti dari hakikat pendidikan. Karena tenaga ahli dalam pendidikan masih kurang dan keinginan untuk memperoleh pendidikan masih minim. Pemerintah diharapkan memeratakan pendidikan di negeri ini, karena tanpa adanya pendidikan tidak akan menghasilkan masyarakat yang beradab dan berkarakter.Terlebih lagi pada saat ini sistem pendidikan di Indonesia belum siap untuk menghasilkan kurikulum yang tetap dan bisa digunakan secara terus menerus. Bisa diambil contoh seperti kurukulum 2013 yang kebijakannya seringkali membuat  pro dan kontra di masyarakat.









DAFTAR PUSTAKA

Mudyaharjo, Redja. 1998. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers.
Tirtarahardja, Umar. 2005.  Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.


2 komentar:

  1. As stated by Stanford Medical, It is really the ONLY reason women in this country get to live 10 years longer and weigh on average 42 pounds less than we do.

    (And by the way, it is not related to genetics or some secret diet and EVERYTHING about "HOW" they are eating.)

    P.S, What I said is "HOW", not "what"...

    TAP on this link to find out if this quick quiz can help you decipher your real weight loss possibilities

    BalasHapus
  2. As reported by Stanford Medical, It is in fact the SINGLE reason women in this country get to live 10 years longer and weigh 19 kilos less than we do.

    (And really, it is not about genetics or some secret-exercise and EVERYTHING around "HOW" they eat.)

    BTW, I said "HOW", not "what"...

    CLICK this link to uncover if this little questionnaire can help you decipher your true weight loss potential

    BalasHapus